Al-Azhar Anugerahi Gelar Doktor Kehormatan Kepada Raja Arab Saudi, dan Mungkin Juga Kepada Obama

Raja Saudi dapat gelar doktor Dewan Tertinggi Al-Azhar, yang dipimpin oleh Dr Ahmad Tayeb, Syaikh Al-Azhar asy-Syarif memutuskan untuk menganugerahi gelar doktor kehormatan kepada Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud, sebagai pengakuan Al-Azhar asy-Syarif atas pelayanan dan pengabdiannya terhadap Islam dan kaum Muslim, serta sikapnya yang jelas dan terhormat terhadap Mesir, dunia Arab, dan kaum Muslim di semua lapisan masyarakat.


Keputusan itu dibuat berdasarkan usulan yang diajukan oleh Dr Muhammad Abdul Syafi, mewakili Rektor Universitas Al-Azhar, yang menegaskan bahwa Al-Azhar akan mengambil tindakan yang tepat, dalam beberapa hari ke depan.


*** *** ***


Kabar pemberian doktor kehormatan dari Al-Azhar kepada Abdullah bin Abdul Aziz ini, sungguh telah mengingatkan kami atas hadits Rasulullah saw tentang tahun-tahun penuh tipuan, ketika Al-Azhar menganggap Raja Arab Saudi sebagai pelayan Islam dan kaum Muslim.


Apakah orang yang bungkam dan bahkan terlibat dalam pembantaian warga Gaza sekarang, dan yang cukup dengan mengutuk saja, serta mencegah pengiriman pasukan untuk pembebasan Palestina adalah pelayan kaum Muslim?


Apakah orang yang bungkam, bahkan terlibat dalam perusakan dan pembunuhan di Suriah adalah pelayan kaum Muslim?


Apakah orang yang menentang dan menghalangi tegaknya pemerintahan yang berdasarkan syariah, memerangi dan memenjara setiap pengemban dakwah untuk mengembalikan kehidupan Islam adalah pelayan Islam?


Apakah orang yang melayani Amerika dan Inggris, serta menyerahkan kekayaan kami kepada mereka adalah pelayan Islam dan kaum Muslim?


Tidak heran setelah ini, jika Anda mendengar berita bahwa Al-Azhar menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Obama sebagai pengakuan atas pelayanannya terhadap Islam dan kaum Muslim.


Adapun terhadap mereka yang bertanggung jawab atas Al-Azhar, maka hendaklah kalian ingat firman Allah SWT:


﴿أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللّهِ لاَ يَسْتَوُونَ عِندَ اللّهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ﴾


Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (TQS. At-Taubah [9] : 19). [Utsamah al-Majiri – Tunisia]


Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 22/8/2014.