Apa Yang Benar-benar Dapat Menghentikan Pembantaian di Gaza?

Gaza-children Dunia terus menonton pembantaian mengerikan di Gaza. Kolusi kekuatan global dengan pendudukan pembunuh Zionis dan liputan media yang bias hanya meningkatkan perasaan tidak berdaya bagi banyak orang.


Kaum Muslim selama bulan Ramadhan penuh berkah ini telah menyatakan kesungguhan mereka dan cintanya bagi umat karena mereka telah menyumbangkan sejumlah besar infaknya bagi Gaza; mendorong untuk memboikot barang-barang Zionis dan meneriakkan dengan nada putus asa meminta seseorang untuk membantu – bahkan melobi pemerintah Barat atau PBB untuk datang memberi bantuan kepada Muslim yang menderita di Gaza. Namun, entitas pembunuh Zionis terus meningkatkan serangannya, tidak terpengaruh – dan bahkan menikmati dukungan dari pemerintah Barat.


Untuk memahami apa akan benar-benar dapat mengakhiri pembantaian di Palestina, kita mengingatkan umat Islam hal-hal berikut:


1 Hanya tentara yang dapat menghentikan serangan bersenjata pada skala ini. Bahkan perlawanan tulus oleh orang-orang di dalam negeri yang diduduki itu tidak dapat mencapai pembebasan dan pertahanan dari pembantaian tersebut.


Rezim di dunia Islam telah memberikan lampu hijau kepada entitas Zionis untuk melakukan pembantaian dengan tidak melakukan apa-apa – meskipun tentara dari negara-negara seperti Mesir, Turki dan Pakistan memiliki kemampuan untuk menghadapi serangan semacam itu. Sementara umat Islam di Mesir, Turki, Saudi, Pakistan dan tempat-tempat lain berteriak meminta sesuatu harus dilakukan – para penguasa mereka mengungkap pengkhianatan mereka terhadap umat dengan tidak melakukan apapun.


2. Dunia Muslim memiliki kekuatan politik, militer dan ekonomi yang signifikan – dan bisa berpengaruh, jika negara-negara seperti Turki, Mesir dan Yordania memutuskan hubungan diplomatik, militer dan perdagangan yang mereka bersikeras untuk dipertahankan; atau jika negara-negara seperti Arab Saudi dan negara Teluk menggunakan kekuatan mereka sebagai produsen minyak dan gas utama.


Presiden Mesir Al Sisi, selain memiliki salah satu tentara terkuat di wilayah itu, yang berbatasan langsung dengan Gaza, namun telah menutup penyeberangan Rafa, dan mencegah bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk dapat memasuki Gaza dan orang-orang yang ingin meninggalkan zona perang. Alih-alih memberikan bantuan kepada kaum Muslim, beberapa outlet media pemerintah Mesir malah mendukung pembantaian oleh Netanyahu terhadap kaum Muslim tak berdaya!


PM Turki Erdogan, mempertahankan lebih dari delapan puluh perjanjian kerjasama dengan entitas Zionis – termasuk dalam hal perdagangan, pertanian, pendidikan dan kerjasama militer. Jika Turki saja memboikot entitas Zionis dan melanggar kesepakatan tersebut, entitas Zionis akan tercekik dalam mendapatkan dukungan penting untuk mempertahankan kemampuan yang digunakannya untuk melakukan pembantaian yang – hal ini jauh lebih efektif daripada boikot.


Arab Saudi dan negara-negara Teluk, walaupun membelanjakan uang petro-miliar dolarnya untuk persenjataan modern dari Barat, mereka tidak menggunakan persenjataan itu untuk mengamankan kesucian Islam, dan tempat-tempat mulia dan kehidupan kaum Muslim. Negara-negara Teluk saja bisa memecahkan kebutuhan dengan memberikan sumbangan makanan, air dan infrastruktur. Mereka memiliki kemampuan untuk secara mendasar mengubah sifat konflik jika ada kemauan politik Islam.


Selain itu, Yordania mempertahankan lebih dari dua puluh perjanjian kerjasama dengan entitas Zionis; sementara Pakistan gagal untuk bertindak meskipun memiliki kemampuan militer yang kuat.


3 Ada kebutuhan atas kepemimpinan Islam yang tulus. Hal ini jelas bagi siapapun bahwa satu-satunya cara bagi umat untuk dapat memobilisasi militer yang signifikan, kekuatan politik dan ekonomi adalah jika rezim-rezim kriminal dan tidak sah di wilayah ini – yang telah menjadi pelindung utama entitas Zionis ilegal selama beberapa dekade – diganti dengan kepemimpinan Islam yang tulus yang membela umat Islam. Kepemimpinan itu adalah Khilafah Rasyidah.


4. Kita harus berdiri sebagai Satu Umat – Tindakan kaum Muslim di sini berusaha untuk membela saudara-saudaranya di Gaza dan di tempat lain – untuk mendukung mereka, membela mereka, bukan meninggalkan mereka dan itu adalah bagian dari Islam. Rasulullah (SAW) bersabda “Kaum Muslim adalah bersaudara dengan Muslim lainnya; dia tidak mengkhianatinya, berbohong kepadanya atau meninggalkannya. Seluruh kaum Muslim adalah suci bagi sesama Muslim – kehormatannya, kekayaannya dan darahnya. Taqwa (kesalehan) ada di sini (dalam hati). Cukuplah menjadi kejahatan bagi seorang muslim untuk membenci saudaranya. “[HR Muslim, At-Tirmidzi].


Ada tekanan besar dari negara Inggris untuk memotong hubungan dengan umat. Badan-badan amal terancam ditutup bagi umat Islam yang mendukung di Gaza dan di tempat-tempat lain. Orang-orang dilabeli sebagai ‘ekstrimis’ atau ‘anti-Semit’ karena menentang pendudukan Zionis di Palestina.


Mempertahankan tindakan yang menunjukkan kepedulian dan dukungan adalah hal-hal yang layak untuk dilakukan – seperti memberikan shadaqah; melakukan demonstrasi dukungan publik; melawan propaganda pro-Zionis dan kebohongan yang dikatakan mengenai krisis dan apa yang terjadi.


Sementara kita harus memperjelas bahwa hal-hal itu tidak dapat menghentikan pembantaian dan pembunuhan jika mereka tidak bertindak tanpa nilai.


5. Kita jangan mencari bantuan dari orang-orang yang Allah firmankan jangan meminta bantuan dari mereka – Kita harus mengikuti Islam dan syariah dalam segala hal dan pada setiap saat – termasuk dalam hal bagaimana kita menanggapi krisis tersebut, sebagaimana Allah SWT perintahkan: “Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan Rasul. “(QS 3:32)


Dia SWT juga memerintahkan: “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS 11:. 113).

Kaum Muslim meminta pertolongan Allah – namun kita tidak bisa mengharapkan hal ini jika kita mulai mencari pertolongan kepada pemerintah-pemerintah, atau lembaga-lembaga, yang menindas yang Allah telah memberitahu kita untuk menjauh dari mereka.


Selain bertentangan dengan ayat-ayat Quran yang mulia di atas (serta ayat-ayat yang lain) adalah bodoh untuk berpikir bahwa berharap kepada pemerintah seperti itu seperti Inggris (yang menduduki Palestina dalam Perang Dunia Pertama, kemudian memberikan janji tanah air kepada kaum Zionis) atau Amerika (yang telah mendukung pendudukan Zionis yang tidak dilakukan negara lain) tidak akan menghasilkan apa pun selain penderitaan bagi rakyat Palestina. Adalah bodoh untuk berpikir bahwa PBB – yang telah melembagakan pendudukan, pembantaian dan penindasan rakyat Palestina – akan melakukan apapun kecuali menunda datangnya bantuan dan perlindungan dari Allah. (rz/hizb.org.uk, 30/7/2014)