Sejumlah produser serial TV anime Jepang meminta maaf atas penggunaan azan, panggilan umat Islam untuk menunaikan shalat, sebagai musik latar film.
Permintaan maaf disampaikan setelah seorang Muslim Jepang mengajukan protes penggunaan azan dalam film Noragami Aragoto. Dalam film itu, suara azan dicampur dengan musik lain.
Noragami Aragoto adalah pertempuran fantasi politeistik.
"Tidak pernah ada niat kami untuk menghina umat Islam atau menghujat Islam," ujar salah satu produser seperti dikutip Japan Times.
"Suara itu direkam dan dipublikasikan tanpa memeriksa maknanya," lanjutnya.
Produser lain mengatakan; "Kami benar-benar menyesal, dan meminta maaf, atas pengunaan suara yang menyebabkan pelanggaran bagi Muslim."
Para produser berjanji mencegah terjadinya kesalahan yang sama, dengan memperdalam pengetahuan tentang Islam, dan akan memperhatikan seluruh isi program.
Noragami Aragoto dijual dalam bentuk DVD dan compact disc mulai 25 November. Seorang produser memutuskan akan menghentikan pengiriman produk itu ke toko-toko, dan menarik yang belum terjual agar tidak menimbulkan masalah serius.
Penjualan akan dilakukan lagi pada 18 Desember 2015. Muslim Jepang, dan di seluruh dunia, pasti mengapresiasi kebesaran jiwa para produser.
Permintaan maaf disampaikan setelah seorang Muslim Jepang mengajukan protes penggunaan azan dalam film Noragami Aragoto. Dalam film itu, suara azan dicampur dengan musik lain.
Noragami Aragoto adalah pertempuran fantasi politeistik.
"Tidak pernah ada niat kami untuk menghina umat Islam atau menghujat Islam," ujar salah satu produser seperti dikutip Japan Times.
"Suara itu direkam dan dipublikasikan tanpa memeriksa maknanya," lanjutnya.
Produser lain mengatakan; "Kami benar-benar menyesal, dan meminta maaf, atas pengunaan suara yang menyebabkan pelanggaran bagi Muslim."
Para produser berjanji mencegah terjadinya kesalahan yang sama, dengan memperdalam pengetahuan tentang Islam, dan akan memperhatikan seluruh isi program.
Noragami Aragoto dijual dalam bentuk DVD dan compact disc mulai 25 November. Seorang produser memutuskan akan menghentikan pengiriman produk itu ke toko-toko, dan menarik yang belum terjual agar tidak menimbulkan masalah serius.
Penjualan akan dilakukan lagi pada 18 Desember 2015. Muslim Jepang, dan di seluruh dunia, pasti mengapresiasi kebesaran jiwa para produser.